Di sini tempat bersejarah untuk diri sendiri, belajar merubah pola pikir lebih islami, tempat bertemu orang-orang yang ingin memperbaiki diri juga generasi. Jauh lebih besar itu, di tempat ini menjadi saksi saat launching sesuatu untuk dihadirkan kembali.
2012 Membumikan kembali Kuttab.
Yang sejarahnya jauh lebih lama dari zaman belanda.
Disini “Rumah besar muslimin” ucap ustadz,
Benar, Alhamdulillah aku pun merasakannya
Tempat diri berlatih bersaudara.
Dari berbagai latar berbeda
Sepanjang kita beriman, kita bersaudara
Belajar menerapkan tugas hak kewajiban
Belajar memuji, minta maaf, memberi nasihat dan yang lainnya.
Waktu itu,
Kuliah Perdana AGA 4 (angkatan aku kuliah) 2 tahun lalu qadarullah tak sempat mengikutinya. Ya saat itu masih di Cimahi, pasca melahirkan Zayd yang lahir 8 Desember 2017. Hari ini 13 Desember 2019 Alhamdulillah bisa ikut di kuliah perdana AGA 6 meski sebenarnya masih ambil cuti karena lahiran anak kedua.. Ya tadi membawa Naura 2 bulan, dan Zayd 2 tahun yang baru terbiasa toilet training (semoga lulus beneran ya nak, agar bisa menjalankan perintah Allah beristinja di kamar mandi dan ikut melestarikan bumi). Alhamdulillahnya juga Abu Zayd bisa membersamai, jadi ga “rempong” pas Zayd minta ke kamar mandi lagi megang bayi. Jazakallah khair Abi.
MasyaaAllah.. terasa mahal sekali ilmu dan ghiroh hari ini,
Diingatkan kembali diterimanya amal itu 2 ikhlas dan ittiba (ittiba kuncinya ilmu).
PASANG KUAT-KUAT NIAT. (Hal yang membuat selamat dunia akhirat)
“Ikhlas”.. ya, khususnya menjadi guru jangan sekedar pekerjaan. (Berlaku umum untuk semua amalan harus ikhlas) Dunia itu pengikut.. jadi ga usah jadi niat, yang namanya PENGIKUT ga usah DISEBUT. (Beliau mengisahkan Musa dan pemuda, dan pemudanya ga disebutkan lagi setelah ketemu Khidr, bukan ga ada tapi karena pengikut ya ga disebut).
Dan ilmu.. tercerahkan dengan perkataan ustadz saat beliau bilang “...mendengar ceramah itu manfaat tapi bukan segalanya.. bacalah buku, ilmu didapat.”
Dan mengingatkan juga, jangan hanya hafal Qur'an, tapi harus faqih juga ilmunya. Ada kalimat sahabat Abdullah bin Mas’ud beliau adalah pengawal Persia, masyaaAllah posisi beliau (ngerasain ngawal satu kelas aja suka keteteran, astaghfirullah), inti kalimatnya, "akan terjadi fitnah ketika banyak penghafal Quran tapi sedikit yang mengerti ilmu".
Deg.. tersentil sekali dengan ikhlas dan mengilmui itu..
Ya Rabb ampuni kelalaian diri ini,. beri kami kemampuan untuk bisa menjalankannya.
Aamiin
Hmm.. lalu juga menguatkan lagi goal kita.. melahirkan generasi gemilang, yang seperti para sahabat.
Bukan hanya generasi yang lebih baik “dari kita” (lah siapa kita.) Diri kita itu bukan tolak ukur. Tapi cari dari literarur.
Masyaa Allah benar ya, kalau diri kita tolak ukur kecil banget tujuan kita.
Mujizat nabi Isa menghidupkan orang yang mati (jasadnya ada).
Mujizatnya nabi Muhammad, menghidupkan generasi yang tidak ada potret sebelumnya, wajah baru.
Abu bakar, Umar, Utsman, Ali, Mekkah, Suku Quraisy, Salman al Farisi dari Persia dan lainnya. (Mendidik generasi yang tidak pernah ada sebelumnya)
MasyaaAllah, generasi terbaik.
Ya, semoga muncul kembali generasi bercahaya itu. Target yang punya tahapan.
Jika bukan generasi kita, semoga generasi anak kita, atau cucu kita atau anaknya cucu kita. Semoga kita bisa merasakan ketika Islam jaya..
Barokallahufiikum
Aamiin
Oleh: Ismi Fadhilah
Mahasiswi AGA 4